BIOS
( Basic Input Output System ) adalah sebuah sistem dasar pada sebuah komputer
yang berfungsi sebagai pengatur proses input dan output data pada sebuah
komputer, program ini memiliki peran sebagai pengatur fungsi – fungsi dari
perangkat keras komputer sehingga bisa dibilang program BIOS merupakan program
dasar yang terdapat pada sistem komputer. BIOS sendiri memiliki peran yang
cukup penting pada sistem komputer. Tanpa adanya sistem BIOS, komputer tidak
akan dapat beroperasi secara normal dan bahkan tidak dapat hidup sama sekali.
Meskipun
program ini merupakan program penting dalam sebuah sistem komputer, banyak dari
pengguna komputer yang tidak mengetahuinya. Hal ini dikarenakan jarang sekali
pengguna komputer yang mengoperasikannya, terkecuali apabila komputer tersebut
mengalami masalah atau akan melakukan instalasi sistem operasi. Selain itu
program BIOS tidak tersimpan pada Harddisk komputer seperti halnya jenis
software – software komputer lainnya, akan tetapi disimpan dalam sebuah Chip
pada Mainboard yang disebut dengan ROM.
Fungsi BIOS pada Komputer
Salah
satu tugas utama yang dilakukan oleh BIOS adalah mengatur tahap awal proses
startup sekaligus memastikan bahwa sistem operasi benar-benar telah dimuat ke
dalam memory. Selain itu, BIOS berfungsi melakukan hal-hal berikut ini :
1.
Menjalankan Perintah Power On Self Test (POST)
Salah
satu yang harus kita lakukan sebelum menginstall sistem operasi pada komputer
adalah dengan melakukan pengecekan beberapa perangkat yang ada pada komputer.
Selain
itu, BIOS juga dapat memberikan informasi mengenai spesifikasi perangkat keras
yang terdapat pada motherboard.
2.
Mengatur Konfigurasi Dasar pada Komputer
Umumnya,
BIOS mengatur konfigurasi terhadap perangkat lain berdasarkan fungsinya
masing-masing.
Pengaturan
konfigurasi ini biasanya dimanfaatkan oleh beberapa orang terutama gamer
untuk meningkatkan kinerja/ performa suatu komputer atau
yang sering disebut dengan overclocking.
3.
Memberikan Informasi Dasar pada Komputer
Selain
menjalankan perintah POST dan mengatur konfigurasi dasar pada komputer, BIOS
juga bertugas memberikan informasi dasar mengenai bagaimana interaksi tiap-tiap
perangkat penting yang terdapat pada komputer seperti drive dan memory yang
nantinya bertugas memuat sistem operasi.
Komponen-Komponen pada BIOS
Agar
BIOS dapat menjalankan tugasnya dengan baik. Maka dibutuhkan beberapa komponen
pendukung antara lain :
1. Program BIOS Setup
Program
ini berfungsi untuk mengubah konfigurasi komputer seperti tipe hard disk, disk
drive, manajemen daya, kinerja komputer, dan lain-lain sesuai keinginan user.
Umumnya
BIOS menyembunyikan detail-detail perangkat yang bisa dibilang cukup rumit,
jadi perlu sedikit keahlian jika kita ingin mengetahui lebih dalam mengenai
detail-detail perangkat tersebut.
2.
Driver
Fungsi
dari driver ini ditujukan untuk perangkat-perangkat keras komputer seperti VGA,
input device, processor dan beberapa perangkat lainnya untuk sistem operasi
dasar 16 bit yang merupakan keluarga dari DOS.
3.
Program Bootstraper Utama
Program inilah yang berperan dalam proses booting ke dalam sistem operasi yang
telah kita install sebelumnya.
Bagaimana Cara Kerja BIOS ?
Awalnya
BIOS melakukan proses inisialisasi dimana dalam proses tersebut pengguna bisa
melihat spesifikasi komputer seperti jumlah memory, jenis dan kapasitas
harddisk, informasi mengenai kartu VGA dan lain-lain.
Selain
itu, BIOS juga melakukan pengecekan terhadap device ROM lainnya, seperti
harddisk dan melakukan pengetesan terhadap RAM.
Setelah semua pengetesan dan pengecekan terhadap
perangkat selesai, langkah selanjutnya yang harus dilakukan BIOS adalah mencari
lokasi booting untuk memasuki sistem operasi yang telah terinstall.