Senin, 21 Maret 2022

BIOS

 


BIOS ( Basic Input Output System ) adalah sebuah sistem dasar pada sebuah komputer yang berfungsi sebagai pengatur proses input dan output data pada sebuah komputer, program ini memiliki peran sebagai pengatur fungsi – fungsi dari perangkat keras komputer sehingga bisa dibilang program BIOS merupakan program dasar yang terdapat pada sistem komputer. BIOS sendiri memiliki peran yang cukup penting pada sistem komputer. Tanpa adanya sistem BIOS, komputer tidak akan dapat beroperasi secara normal dan bahkan tidak dapat hidup sama sekali.

Meskipun program ini merupakan program penting dalam sebuah sistem komputer, banyak dari pengguna komputer yang tidak mengetahuinya. Hal ini dikarenakan jarang sekali pengguna komputer yang mengoperasikannya, terkecuali apabila komputer tersebut mengalami masalah atau akan melakukan instalasi sistem operasi. Selain itu program BIOS tidak tersimpan pada Harddisk komputer seperti halnya jenis software – software komputer lainnya, akan tetapi disimpan dalam sebuah Chip pada Mainboard yang disebut dengan ROM.

Fungsi BIOS pada Komputer

Salah satu tugas utama yang dilakukan oleh BIOS adalah mengatur tahap awal proses startup sekaligus memastikan bahwa sistem operasi benar-benar telah dimuat ke dalam memory. Selain itu, BIOS berfungsi melakukan hal-hal berikut ini :

1. Menjalankan Perintah Power On Self Test (POST)

Salah satu yang harus kita lakukan sebelum menginstall sistem operasi pada komputer adalah dengan melakukan pengecekan beberapa perangkat yang ada pada komputer.

Selain itu, BIOS juga dapat memberikan informasi mengenai spesifikasi perangkat keras yang terdapat pada motherboard.

2. Mengatur Konfigurasi Dasar pada Komputer

Umumnya, BIOS mengatur konfigurasi terhadap perangkat lain berdasarkan fungsinya masing-masing.

Pengaturan konfigurasi ini biasanya dimanfaatkan oleh beberapa orang terutama gamer untuk meningkatkan kinerja/ performa suatu komputer atau yang sering disebut dengan overclocking.

3. Memberikan Informasi Dasar pada Komputer

Selain menjalankan perintah POST dan mengatur konfigurasi dasar pada komputer, BIOS juga bertugas memberikan informasi dasar mengenai bagaimana interaksi tiap-tiap perangkat penting yang terdapat pada komputer seperti drive dan memory yang nantinya bertugas memuat sistem operasi.

Komponen-Komponen pada BIOS

Agar BIOS dapat menjalankan tugasnya dengan baik. Maka dibutuhkan beberapa komponen pendukung antara lain :
1. Program BIOS Setup

Program ini berfungsi untuk mengubah konfigurasi komputer seperti tipe hard disk, disk drive, manajemen daya, kinerja komputer, dan lain-lain sesuai keinginan user.

Umumnya BIOS menyembunyikan detail-detail perangkat yang bisa dibilang cukup rumit, jadi perlu sedikit keahlian jika kita ingin mengetahui lebih dalam mengenai detail-detail perangkat tersebut.

2. Driver

Fungsi dari driver ini ditujukan untuk perangkat-perangkat keras komputer seperti VGA, input device, processor dan beberapa perangkat lainnya untuk sistem operasi dasar 16 bit yang merupakan keluarga dari DOS.

3. Program Bootstraper Utama
Program inilah yang berperan dalam proses booting ke dalam sistem operasi yang telah kita install sebelumnya.

Bagaimana Cara Kerja BIOS ?

Awalnya BIOS melakukan proses inisialisasi dimana dalam proses tersebut pengguna bisa melihat spesifikasi komputer seperti jumlah memory, jenis dan kapasitas harddisk, informasi mengenai kartu VGA dan lain-lain.

Selain itu, BIOS juga melakukan pengecekan terhadap device ROM lainnya, seperti harddisk dan melakukan pengetesan terhadap RAM.

Setelah semua pengetesan dan pengecekan terhadap perangkat selesai, langkah selanjutnya yang harus dilakukan BIOS adalah mencari lokasi booting untuk memasuki sistem operasi yang telah terinstall.


SOFTWARE REQUIREMENTS SPECIFICATION APLIKASI UNTUK SISTEM INFORMASI AKADEMMIK MAHASISWA

Sistem Informasi Akademik     TEKNOKRAT   NAMA ANGGOTA       :                        ARYUDA                                                ...